Tumbuhan bernafas dengan. Respirasi tumbuhan: pengertian, jenis, proses respirasi dan hubungan antara respirasi dan fotosintesis. Respirasi tumbuhan adalah proses pada tumbuhan untuk mengambil molekul oksigen di udara untuk menghasilkan air, karbon dioksida dan energi. Inilah yang dibutuhkan tanaman atau tumbuhan untuk tetap tumbuh dan berkembang.
Proses respirasi tanaman juga melibatkan penggunaan gula yang dihasilkan oleh fotosintesis dan oksigen untuk menghasilkan energi bagi pertumbuhan tanaman. Di lingkungan alami, beberapa tanaman bahkan dapat menghasilkan makanan sendiri untuk bertahan hidup.
Selama proses fotosintesis, tanaman menggunakan karbon dioksida (CO2) dari lingkungan untuk menghasilkan gula dan oksigen (O2). Hasilnya akan digunakan sebagai sumber energi.
Tumbuhan bernafas dengan
Tumbuhan mampu mengubah limbah pernapasan (CO2) menjadi sumber makanan (karbohidrat) melalui fotosintesis. Pernapasan dilakukan sepanjang waktu, tidak mengenal waktu. Meskipun fotosintesis tidak berarti bahwa proses respirasi berhenti untuk sementara waktu. Fotosintesis hanya dilakukan dengan adanya sumber cahaya sedangkan respirasi juga akan dilakukan dengan atau tanpa cahaya.
Oksigen secara pasif berdifusi melalui stomata (jika terbuka) di sebelah gas CO2. Dari stomata, oksigen dan CO2 akan menyebar ke sel tumbuhan lain, oksigen digunakan untuk respirasi, sedangkan CO2 digunakan untuk fotosintesis.
Bagaimana jika stomata tertutup??? Hasil samping fotosintesis adalah oksigen. Sebagian besar oksigen ini akan dilepaskan ke atmosfer (yang akan digunakan oleh hewan dan makhluk lain untuk bernafas) dan sebagian kecil akan digunakan untuk bernafas.
Tumbuhan bernafas dengan organ berupa
Biasanya ada 4 jenis organ pernapasan yang terdapat pada tumbuhan. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Stomata (mulut daun)
Alat pernapasan utama tumbuhan adalah stomata. Stomata merupakan bagian tumbuhan yang mempunyai fungsi utama menukarkan gas oksigen menjadi karbondioksida yang merupakan awal dari proses respirasi pada tumbuhan.
Stomata juga sering disebut mulut daun. Stomata memiliki celah yang dijaga oleh 2 sel penjaga. Sel penjaga ini mempunyai fungsi mengatur buka tutupnya stomata pada tumbuhan.
Stomata tumbuhan biasanya membuka di bawah sinar matahari yang cukup dan menutup ketika tidak ada sinar matahari yang masuk. Sel penjaga ini juga dapat membuka dan menutup stomata karena mengandung ion kalium dan air. Cara kerjanya sesuai dengan mekanisme berikut:
Stomata terbuka, ketika sel penjaga mengandung ion kalium yang cukup. Air dari sel yang berdekatan akan masuk ke sel penjaga secara osmosis. Misalnya, sel penjaga yang bersentuhan dengan stomata ditarik dan stomata terbuka.
Stomata menutup, pada saat ini ion kalium dalam sel penjaga akan keluar, kemudian air dalam sel penjaga juga akan masuk ke sel tetangga secara osmosis. Oleh karena itu, sel tetangga akan mengembang dan mendorong sel penjaga ke dalam ruang antara stomata dan menutup stomata.
2. Lentisel
Tumbuhan bernafas dengan salah satunya, berupa organ berikut.
Organ pernapasan kedua pada tumbuhan berupa lentisel. Lentisel ini biasanya ditemukan di dikotil monokotil atau tanaman berbiji terbuka. Lentisel adalah lubang pada batang yang disebabkan oleh pengelupasan kambium gabus, parenkim gabus dan lapisan gabus.
Lapisan ini dibentuk untuk menggantikan epidermis dan berguna sebagai pelindung batang tubuh.
Biasanya lapisan gabus ini terbentuk sangat rapat oleh pergantian gabus ini. Sehingga hal ini dapat mengganggu suplai udara luar yang sangat penting untuk kebutuhan bagian pernapasan tanaman.
Adanya respirator lentisel mandiri ini berguna sebagai jalan masuknya udara luar melalui lapisan padat gabus. Di beberapa bagian, pasokan udara yang cukup akan diperoleh dari lentisel.
3. Akar rambut
Alat pernafasan tumbuhan berikut ini berbentuk seperti bulu-bulu akar. Bulu akar mempunyai fungsi utama untuk menyedot air atau unsur hara dari dalam tanah dan mendistribusikannya ke seluruh bagian tanaman.
Namun, akarnya juga sangat berguna sebagai alat pernapasan tumbuhan. Bulu-bulu akar ini akan menyerap oksigen di pori-pori tanah.
Alat pernafasan khusus pada tanaman
Tumbuhan bernafas dengan beberapa organ pernafasan seperti daftar berikut.
Tidak hanya itu, umumnya berguna sebagai alat bantu pernapasan mandiri. Namun, beberapa jenis tumbuhan juga memiliki organ pernapasan khusus karena kemampuan tumbuhan tersebut untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
Berikut ini adalah contoh organ pernapasan khusus pada tumbuhan:
1. Akar gantung
Akar gantung adalah bagian akar yang tumbuh dari batang kemudian memanjang ke dalam tanah. Jika akar-akar ini menancap di tanah, bukan kebetulan, tetapi ketika akar-akar ini menancap di tanah, mereka menyerap uap air dan gas dari udara. Misalnya pada beringin dan anggrek.
2. Akar pernapasan
Tumbuhan bernafas dengan Akar nafas. Akar nafas berbeda dengan akar gantung. Akar nafas merupakan salah satu jenis akar tumbuhan yang tumbuh dipermukaan tanah, sehingga akar ini akan melepaskan karbondioksida dan mendapatkan oksigen. Misalnya pada tumbuhan mangrove.
3. Rongga udara
Tidak hanya itu, beberapa tumbuhan menggunakan batangnya untuk mendapatkan oksigen. Tumbuhan ini umumnya memiliki batang yang berongga sehingga udara atau oksigen dapat digunakan untuk melakukan pernafasan.
Contoh jenis tumbuhan yang memiliki rongga udara adalah eceng gondok dan kubis.
Proses respirasi tumbuhan dengan aerob dan anaerob
Berdasarkan kebutuhan oksigennya, respirasi tumbuhan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu respirasi aerob dan respirasi anaerob. Penjelasan berikut di bawah ini untuk lebih jelasnya.
1. Proses respirasi aerobik
Respirasi aerob adalah proses respirasi pada tumbuhan yang membutuhkan oksigen untuk berperan dalam pemecahan glukosa. Selanjutnya, glukosa dipecah menjadi energi dan karbon dioksida, reaksinya secara sederhana ditulis sebagai berikut:
C6H12O6 + 6O2 – >> 6H2O + 6CO2 + 36ATP
Ketika pemecahan glukosa menjadi energi dan karbon dioksida menggunakan oksigen dalam respirasi aerobik tidak sesederhana reaksi yang dijelaskan di atas. Dalam respirasi aerobik, ada banyak proses lain, termasuk yang berikut:
A. Glikolisis
Tumbuhan bernafas dengan aerobik akan ada proses glikolisis.
Glikolisis adalah proses reduksi gula atau glukosa. Pada tahap ini, glukosa dalam sitosol diubah menjadi asam piruvat. Asam piruvat ini kemudian didaur ulang dalam langkah yang dikenal sebagai dekarboksilasi oksidatif.
Pada proses ini juga akan dihasilkan 2 molekul ATP yang berguna untuk energi dan 2 molekul NADH yang akan digunakan dalam proses transpor elektron.
B. Dekarboksilasi Oksidatif
Dalam proses ini, asam purivat yang dihasilkan pada langkah glukolisis akan berubah menjadi asetil KoA, melepaskan CO2 ke dalam sitosol.
Asetil KoA yang dihasilkan kemudian diproses kembali menjadi siklus asam sitrat. Selain asetil KoA, NADH juga akan diproduksi, yang berguna dalam transpor elektron.
C. Siklus asam sitrat
Siklus Krebs adalah fase di mana asam piruvat dipecah secara aerobik menjadi H2O dan CO2 yang terjadi di matriks mitokondria. Dalam proses ini, asetil KoA juga diolah dengan asam sitrat yang terbentuk pada langkah sebelumnya.
Hasil akhir dari bagian proses respirasi tumbuhan ini adalah 1 molekul ATP, 1 molekul FADH2 dan 3 molekul NADH yang digunakan pada fase selanjutnya yaitu fase transpor elektron.
D. Transpor elektron
Transpor elektron adalah langkah dalam respirasi aerobik tanaman yang terjadi di membran mitokondria bagian dalam. Dalam proses ini, serangkaian elektron ditransfer ke reaksi redoks dan dibantu oleh enzim sitokrom, piridoksin dan flavoprotein.
Dalam siklus transpor protein ini akan menghasilkan HO2 atau uap air. Hasil sampingan dari sistem pernapasan tumbuhan. Selain CO2 atau karbon dioksida, sangat diperlukan untuk melakukan proses fotosintesis.
Pada fase transpor elektron ini juga akan terbentuk 34 ATP, sehingga secara total proses aerobik ini akan menghasilkan 36 molekul energi.
2. Proses respirasi anaerobik
Pada fase respirasi anaerob ini, tanaman tidak membutuhkan peran oksigen dalam mencegah glukosa berubah menjadi energi dan karbon dioksida.
Reaksi anaerobik dapat dituliskan secara sederhana sebagai berikut:
C6H12O6 – >> 2C2H5OH + 2CO2 + 2ATP
Dalam reaksi anaerobik sederhana di atas, kita dapat melihat bahwa proses respirasi anaerobik ini tidak memerlukan bantuan oksigen untuk memecah glukosa. Hasil akhir dari fase ini adalah produksi karbon dioksida, alkohol dan energi.
Perbedaan yang paling mendasar dari fase aerob adalah pada fase anaerob ini jumlah energi yang dihasilkan jauh lebih sedikit dibandingkan pada proses respirasi aerob. Hal ini juga dapat menunjukkan bahwa peranan oksigen sangat penting dalam pembentukan energi pada suatu tumbuhan.
Seperti dijelaskan di atas, tumbuhan juga memiliki proses respirasi aerob dan anaerob. Berikut penjelasan proses respirasi tumbuhan untuk membedakan jenisnya:
Tumbuhan tingkat tinggi dengan respirasi aerobik
Tumbuhan dengan tahap respirasi aerob merupakan jenis tumbuhan tingkat tinggi atau yang sering disebut dengan tumbuhan hijau. Jenis tumbuhan yang sering disebut tumbuhan hijau adalah tumbuhan yang mengandung zat hijau daun atau klorofil.
Seperti yang telah kami jelaskan di atas tentang organ pernapasan tumbuhan, tumbuhan tingkat tinggi ini dapat menyerap oksigen melalui berbagai bagian tubuhnya. Seperti, melalui stomata, lentisel, rambut akar, hingga alat pernapasan khusus pada beberapa tumbuhan yang menggunakan akar gantung, akar pernapasan, dan batang berongga.
Tumbuhan tingkat rendah dengan respirasi anaerobik
Tumbuhan bernafas dengan respirasi anaerob adalah tumbuhan tingkat rendah. Berbeda dengan tumbuhan tingkat tinggi, tumbuhan tingkat rendah merupakan jenis tumbuhan yang tidak memiliki klorofil.
Tumbuhan jenis ini tidak dapat melakukan proses fotosintesis dan hanya dengan cara tertentu untuk memperoleh energi. Tidak sama dengan tumbuhan hijau. Cara memperoleh energi nabati yang rendah ini umumnya dilakukan dengan cara memecah bahan-bahan makanan yang terdapat di lingkungannya.
Dari pembahasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa respirasi tumbuhan adalah suatu proses dimana tumbuhan mengambil molekul oksigen di udara untuk menghasilkan air, karbon dioksida dan energi.
Hubungan proses respirasi tumbuhan dengan proses fotosintesis
Proses respirasi pada tumbuhan terkait erat dengan proses fotosintesis karena kedua proses ini saling bergantung. Berikut ini adalah hubungan antara proses respirasi pada tumbuhan dengan proses fotosintesis pada tumbuhan.
Pada siang hari atau saat tanaman mendapat banyak sinar matahari, tanaman akan fokus pada proses fotosintesis, yang akan membuat laju fotosintesis 10 kali lebih cepat dari laju respirasi.
Untuk melakukan proses fotosintesis, tanaman membutuhkan pasokan karbon dioksida yang cukup, dimana pasokan karbon dioksida ini dapat dihasilkan oleh proses respirasi tanaman. Hasil yang diperoleh dari proses fotosintesis adalah oksigen dan uap air.
Oksigen yang dihasilkan dalam proses fotosintesis dapat digunakan oleh tumbuhan untuk melakukan proses respirasi. Respirasi ini biasanya berlangsung pada malam hari dimana proses respirasi tumbuhan tersebut akan menghasilkan kandungan karbondioksida yang sangat berguna dalam proses fotosintesis.
Selain itu, proses respirasi tumbuhan ini juga akan menghasilkan molekul ATP yang tidak lebih dari energi yang dibutuhkan tumbuhan untuk melakukan aktivitas metabolismenya.
Demikian ulasan tentang tumbuhan bernafas dengan, semoga dapat menambah pemahaman dan pengetahuan anda.